BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Waktu
Penelitian ini
merupakana Penelitian Tindakan Kelas dengan total waktu penelitian adalah
masing – masing 2 bulan, Januari – Februari pada semester Genap tahun ajaran
2010/2011.
B. Setting Tempat
Pelaksanaan Penelitian
Tindakan Kelas dilaksanakan di SMK Negeri 9 Makssar. Pemilihan sekolah tersebut
dilatarbelakangi oleh 1. Peneliti sebagai pendidik di sekolah tersebut, 2.
Lokasi sekolah terjangkau.
C. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah
siswa kelas X Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) SMK Negeri
9 makassar
34 orang terdiri dari 24 laki – laki dan 10 perempuan. Objek yang diteliti adalah Pencegahan Polusi Lingkungan Laut.
Faktor yang diselidiki
adalah :
1.
Faktor kualitas pembelajaran : Dalam hal ini
melihat pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti dan perilaku siswa
dalam proses pembelajaran. Indikator
peningkatan kualitas pembelajaran adalah 1. Meningkatkan motivasi belajar dan
penalaran siswa, 2. Meningkatkan aktifitas dan kreativitas siswa
2.
Faktor hasil belajar : Dalam hal ini melihat
apakah hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan penerapan yang
dilakukan. Indikator peningkatan hasil
belajar adalah peningkatan pencapaian hasil belajar dari siklus 1 ke siklus 2.
D. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian
dilaksanakan berdasarkan penelitian tindakan kelas dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut : Diagnosis masalah, perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi yang digambarkan sebagai berikut:
Tabel 1 . Alur pelaksanaan
tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas.
Tahapan – tahapan
pelaksanaan penelitian tindakan kelas di uraikan sebagai berikut :
1. Siklus Pertama
Kegiatan yang dilakukan
pada siklus pertama adalah sebagai berikut :
a. Diagnosis
Masalah
Diagnosis masalah yaitu mengidentifikasi masalah sebelum merencanakan
dan melakukan tindakan penelitian sehingga menghasilkan gagasan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan metode mengajar guru
di depan kelas. Pada tahap ini peneliti mengamati masalah-masalah actual yang
terjadi kemudian dijadikan sebagai bahan dasar rencana dan tindakan
penelitian. Berdasarkan hasil observasi
maka masalahnya adalah kurangnya minat belajar siswa dalam pembelajaran dan
rendahnya hasil belajar siswa.
Hasil observasi ini kemudian dihubnungkan dengan hasil-hasil
kajian teori yang relevan, sehingga menghasilkan sesuatu program pengembangan
tindakan yang dipandang akurat dan sesuai situasi lokasi dimana program
tindakan dikembangkan.
b. Perencanaan
Ø Melakukan observasi awal
dan wawancara dengan guru mitra tentang pelaksanaan penelitian
Ø Melakukan pertemuan
dengan kepala sekolah tentang izin pelaksanaan penelitian di sekolah
Ø Pertemuan dengan guru
mitra untuk menelaah kurikulum dan persiapan materi pembelajaran. Dalam hal ini disepakati untuk mengembangkan
pokok bahasan tentang Pencegahan Polusi Lingkungan Laut.
Ø Penyusunan instrument
penelitian meliputi. Penyusunan rencana pembelajaran, pengembangan materi ajar,
penyusunan instrument penelitian meliputi instrument observasi, instrument
angket, instrument hasil tes belajar
Ø Peneliti bersama guru
mitra mendiskusikan tentang langkah – langkah pembelajaran yang akan dilakukan
Ø Kesepakatan dengan guru
tentang pelaksanaan tindakan dimana guru mitra sebagai pengajar dan peneliti
sebagai observer dalam kegiatan pembelajaran
c. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan diawali dengan memperkenalkan strategi
pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menjelaskan langkah – langkah penyusunan
metode demonstrasi sebagai berikut :
1.
Mulailah demonstrasi
dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir
2.
Ciptakan suasana yang
menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
3.
Yakinkan bahwa semua
siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan meperhatikan reaksi seluruh siswa.
4.
Berikan kesempatan
kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang
dilihat dari proses demonstrasi itu.
Setelah siswa diajar tentang langkah –
langkah metode demonstrasi maka pertemuan berikutnya dilaksanakan sesuai dengan
Rencana Pembelajaran yang telah disiapkan sebagai
berikut :
1.
Guru memberikan
apersepsi dan motivasi kepada peserta didik
2.
Guru menjelaskan materi
tentang Pencegahan Polusi Lingkungan Laut.
3.
Guru menjelaskan secara singkat
bagaimana proses pembelajaran dengan metode demonstrasi.
4.
Terjadi proses Tanya
jawab antara guru dan peserta didik
5.
Guru membagikan LKS
kepada peserta didik
6.
Siswa dibagi dalam 4 kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
7.
Siswa mempersiapkan alat dan
bahan yang digunakan dalam Pencegahan Polusi Lingkungan Laut.
8.
Guru memberikan post
tes pada siswa.
PERTEMUAN PERTAMA
1. Kegiatan
Awal
a.
Absensi
b.
Memotivasi dan
Apersepsi
-
Guru menyampaikan
pertanyaan-pertanyaan apa yang terjadi jika lingkungan laut tercemar secara
terus menerus.
-
Siswa menyimak tujuan
pembelajaran yang diberikan oleh guru untuk kegiatan pembelajaran hari ini.
2. Kegiatan
inti
a.
Guru
mengajukan pertanyaan kepada siswa siapakah yang
mengetahui tentang sejarah dan isi dari peraturan Marpol 73/78
b.
Guru menceritakan
sejarah Marpol 73/78
c.
Siswa mendengarkan
materi yang akan dijelaskan oleh guru.
3. Kegiatan
Akhir
-
Siswa bersama guru membuat kesimpulan materi hari ini.
-
Guru
memberikan tugas kepada peserta didik
-
Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya.
PERTEMUAN KEDUA
1.
Kegiatan Awal
a. Absensi
b. Memotivasi dan Apersepsi
-
Guru menyampaikan peralatan-peralatan pencegahan pencemaran laut
-
Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang diberikan oleh guru untuk kegiatan
pembelajaran hari ini.
2.
Kegiatan inti
a. Guru mengajukan pertanyaan kepada
siswa siapakah yang mengetahui tentang peralatan-peralatan pencegahan
pencemaran laut
b. Guru menjelaskan
peralatan-peralatan pencegahan pencemaran laut
3.
Kegiatan Akhir
-
Siswa bersama guru membuat kesimpulan materi hari ini.
-
Guru memberikan tugas kepada peserta didik
-
Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya.
d. Observasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut
-
Melakukan observasi pada tahapan tertentu dan
mengisi daftar cek observasi
-
Mencatat kejadian – kejadian penting di kelas
setiap kali proses pembelajaran
-
Melaksanakan tes pada akhir siklus
e. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan
pada tahap ini adalah sebagai berikut
-
Evaluasi pelaksanaan pembelajaran dikelas oleh
tim peneliti
-
Diskusi tim peneliti tentang hasil yang dicapai,
mengidentifikasi masalah yang belum teratasi dan menetapkan terapinya
-
Meminta tanggapan siswa tentang pelaksanaan
pembelajaran
Hasil refleksi siklus pertama dijadikan landasan
untuk perbaikan tindakan pada siklus ke dua
2.
Siklus Kedua
Pada siklus kedua dilakukan pembelajaran dengan langkah – langkah
sama dengan siklus pertama tapi didahului dengan perencanaan ulang untuk
memperbaiki kekurangan dan kelemahan pada pembelajaran siklus pertama.
a.
Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan adalah :
1.
Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) materi Pencegahan Polusi Lingkungan Laut sesuai dengan
silabus SMK.
2.
Menyusun soal post tes dan
Lembar Kerja Siswa (LKS) materi Pencegahan Polusi Lingkungan Laut yang
digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif dan kemampuan berpikir siswa.
3.
Menyusun lembar observasi
berupa lembar afektif dan psikomotorik yang akan digunakan untuk menilai
kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
b.
Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada tahap
ini adalah guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai skenario yang telah
direncanakan. Pada siklus ini berjalan selama 2 jam pelajaran dengan kegiatan
sebagai berikut :
1.
Guru membuka pelajaran dengan
memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi Pencegahan Polusi
Lingkungan Laut.
2.
Guru menjelaskan secara singkat
bagaimana proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3.
Siswa mempersiapkan bahan pelajaran
yang digunakan untuk materi Pencegahan Polusi Lingkungan Laut.
4.
Guru membimbing dan mengarahkan
siswa cara melakukan Pencegahan Polusi Lingkungan Laut.
5.
Siswa menyebutkan peralatan-peralatan
Pencegahan Polusi Lingkungan Laut sesuai petunjuk dalam LKS.
6.
Guru dan siswa melakukan tanya
jawab untuk menyimpulkan hasil pembelajaran, guru memberikan penegasan tentang
kesimpulan Materi dan memberikan uraian lebih lanjut tentang pertemuan
berikutnya.
7.
Guru memberikan post tes pada
siswa.
PERTEMUAN KETIGA
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengecek jumlah kehadiran
kepada siswa.
b. Guru menyampaikan
pertanyaan-pertanyaan tentang sumber-sumber pencemaran lingkungan laut.
c. Apersepsi : Guru mengajukan
pertanyaan penguatan kepada siswa tentang penyebab pencemaran laut.
d. Guru menjelaskan tentang materi
yang akan di bahas.
2. Kegiatan inti
a.
Siswa dibagi dalam kelompok dan setiap peserta dalam kelompok mendapat
nomor
b.
Guru membagikan materi ke kelompok-kelompok
c.
Siswa menyimak materi ajar
d.
Guru memberikan soal tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
e.
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan kesemua anggota
kelompok dapat mengetahui jawabannya
f.
Guru memanggil salah satu nomor peserta/siswa yang dipanggil melaporkan
hasil kerja dalam kelompoknya.
g.
Siswa yang lain menanggapi / menyampaikan pertanyaan, kemudian guru
memanggil nomor yang lain dst.
3. Kegiatan Akhir
-
Siswa bersama guru membuat kesimpulan materi hari ini.
-
Guru
memberikan tugas kepada peserta didik
-
Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya.
PERTEMUAN KEEMPAT
1. Kegiatan
Awal
a.
Absensi
b.
Memotivasi dan
Apersepsi
-
Guru menyampaikan
sumber-sumber pencegahan pencemaran lingkungan laut
-
Siswa menyimak
tujuan pembelajaran yang diberikan oleh guru untuk kegiatan pembelajaran hari
ini.
2. Kegiatan
inti
a.
Guru
mengajukan pertanyaan kepada siswa siapakah yang
mengetahui tentang sumber-sumber pencegahan pencemaran lingkungan laut
b.
Guru menjelaskan
sumber-sumber pencegahan pencemaran lingkungan laut
3. Kegiatan
Akhir
-
Guru bersama siswa
membuat simpulan dari materi yang telah dibahas.
-
Guru
memberikan tugas kepada peserta didik
-
Menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
a.
Observasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah melakukan pengamatan kemampuan afektif dan psikomotorik siswa melalui
lembar observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Kemampuan afektif
siswa yang diamati terdiri dari keaktifan mengikuti pelajaran, kerjasama,
kejujuran, menghargai orang lain, dan tanggung jawab. Kemampuan psikomotorik
siswa yang diamati terdiri dari menyiapkan bahan, melakukan pencegahan,
mencatat materi yang telah disampaikan.
b.
Refleksi
Semua data yang diperoleh dari pelaksanaan
tindakan dan proses observasi dikumpulkan, dianalisis dan dievaluasi untuk
mengetahui berhasil atau tidaknya tindakan yang dilakukan.
c.
Instrumen Penelitian dan
Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ;
·
Lembar Observasi Aktivitas Siswa : Instrumen ini
digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa yang meliputi :
keseriusan mengikuti pelajaran, keseriusan mendengarkan penjelasan guru,
aktifitas mengkaji buku paket, aktifitas dan penyusunan metode demonstrasi dan aktivitas yang berhubungan dengan
penyelesaian masalah.
·
Lembar Observasi Aktivitas Guru : Instrumen ini
digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivits guru yang meliputi : Penyampaian tujuan pembelajaran.
Oreantasi pada masalah, membimbing siswa menyelesaikan masalah, memberi bantuan
bagi siswa yang mengalami kesulitan penyelesaian masalah dan penyusunan metode
demonstrasi, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi siswa untuk bertanya.
·
Angket tanggapan siswa terhadap pelaksanaan
pembelajaran : Instrumen ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa setelah
selesai pembelajaran, setiap siklus
·
Tes hasil belajar : Instrumen ini digunakan
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dilakukan pada akhir
setiap siklus.
d.
Metode Analisis Data
Analisis
Data dalam Penelitian tindakan kelas terdiri dari 2 jenis yaitu sebagai berikut
:
1. Analisis Data
Kuantitatif
·
Menggunakan analisis statistic deskriptif yang
meliputi rata – rata, standar deviasi, modus, median dan table distribusi
frekuensi
·
Kriteria hasil belajar dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Keterangan :
X = Rerata
∑ x = Jumlah Nilai Seluruh Siswa
N =
Banyaknya Siswa
Menurut
Depdiknas 2003;14 rumus yang digunakan dalam menghitung hasil belajar afektif
dan psikomotorik adalah
Nilai = X 100
%
·
Ketuntasan belajar siswa menurut (Ali, 1984;184)
dihitung dengan menggunakan rumus:
%
Keterangan :
% = Presentase
n =
Jumlah skor yang diperoleh
N =
Jumlah Skor Maksimal
2. Analisis Data Kualitatif
·
Data aktivitas siswa berdasarkan hasil observasi
dan data respons siswa berdasarkan pengisian angket
·
Diuraikan perubahan sikap dan aktivitas siswa
selama proses pelaksanaan tindakan secara deskriptif
·
Diuraikan respons siswa tentang pelaksanaan
tindakan, yakni kemudahan dan kesulitan yang mereka alami serta saran untuk
perbaikan tindakan berikutnya
Menurut Moleong (2001:165), proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang terjadi dari
berbagai sumber yaitu hasil pengamatan, wawancara, catatan lapangan dengan
indikator keberhasilan yang ditetapkan pada tahap refleksi dari siklus
penelitian.
Data
yang terkumpul dari hasil observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru
dianalisis secara kualitatif melalui analisis evaluasi dan refleksi dengan
melalui tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sesuai
dengan pendapat Miles & Huberman (1992:160) bahwa data yang dianalisis secara
kualitatif, meliputi 3 alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Data
yang diperoleh melalui perangkat pengumpulan data akan dianalisis dan selanjutnya
direduksi secara sistematis. Data tereduksi ini akan disajikan
secara terorganisir untuk dilakukan penarikan kesimpulan.
Data
yang terkumpul dari hasil angket dianalisis secara kuantitatif untuk melihat
persentase tiap item dari tanggapan siswa. Data mengenai prestasi belajar siswa
dianalisis secara deskriptif
kuantitatif untuk melihat rata – rata hasil belajar dan tingkat pemahaman
siswa.
Tingkat pemahaman diukur berdasarkan kriteria
seperti table dibawah ini :
Tabel 2. Kriteria Tingkat Pemahaman Siswa
No
|
Tingkat Penguasaan (%)
|
Kategori
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
90 – 100
80
- 89
65
- 79
55
- 64
0
- 54
|
Sangat Baik
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
|
3. Indikator Keberhasilan
Indikator dalam penelitian
tindakan ini meliputi indikator kinerja seperti rata –
rata, ketuntasan atau KKM dan aktivitas belajar, kemandirian. Dari segi kinerja ditandai dalam proses pembelajaran baik dalam kerja kelompok maupun
diskusi kelompok sesuai dengan rencana dan memenuhi tahap-tahap pembelajaran metode demonstrasi dan
hasil evaluasi pemahaman siswa jika semua siswa kelas X
Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) SMK Muhammadiyah Masohi Kabupaten Maluku Tengah memperoleh nilai 7,0. maka siklus berikutnya tidak
dilanjutkan lagi karena indikator keberhasilan telah tercapai.
Sesuai dengan kriteria
standar yang diungkapkan Nurkancana (1986: 39) sebagai berikut: Tingkat penguasaan 90% - 100% dikategorikan sangat
tinggi, 80% - 89% dikategorikan tinggi, 65% - 79% dikategorikan sedang, 55% -
64% dikategorikan rendah, dan 0% - 54% dikategorikan sangat rendah.